Metode Mengajar Alkitab secara Efektif untuk Generasi Alpha

Abstract

Generasi alpha adalah generasi yang diperkirakan akan membawa perubahan besar di dunia pada tahun 2045. Generasi ini diharapkan membuat dunia makin maju atas dasar kepintaran dan kekreatifan mereka di dalam bidang teknologi yang tidak dimiliki oleh generasi lainnya. Hal ini berdampak kepada cara berpikir mereka yang kritis dan tahu akan banyak informasi. Pengetahuan mereka inilah yang akan berpengaruh besar terhadap arah dunia pada tahun 2045 ke depan. Pengetahuan mereka yang seolah tak bertepi itu dapat menjadi masalah apabila mereka tidak memiliki filter di dalam pemikiran mereka. Generasi ini harus memiliki Christian worldview yang kuat. Christian worldview inilah yang akan mengarahkan mereka dalam berpikir dan bertindak bagi kemuliaan Allah. Tujuannya hanya satu, yaitu agar seluruh dunia mengenal Allah. Maka dari itu, gereja memiliki peran besar untuk menanamkan Christian worldview ini kepada generasi alpha sejak mereka kecil. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian studi literatur untuk mencari tahu metode yang paling sesuai untuk dapat dilakukan gereja bagi generasi alpha. Penulis juga akan melihat dari metode mengajar yang Yesus pakai di dalam mengajarkan firman Tuhan kepada murid-murid-Nya. Hasil dari penelitian ini adalah gereja perlu menggunakan metode mengajar Alkitab yang dapat meningkatkan kemampuan Higher Order Thinking Skill dari generasi alpha agar mereka terlatih untuk merespons dunia secara kritis di tengah segala perubahan yang cepat sekali terjadi sehingga hidup mereka sesuai dengan kehendak Tuhan. Metode yang meningkatkan kemampuan Higher Order Thing Skill adalah metode studi kasus yang digunakan secara bersamaan dengan metode lainnya seperti cerita, ceramah, diskusi, dan tanya jawab, serta diperlengkapi dengan meningkatkan unsur ruang kelas serta pemanfaatan teknologi yang dapat menunjang keefektifan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar generasi alpha dapat dikembangkan dari segala aspek, baik itu aspek berpikir secara mendalam, aspek emosi, aspek mental dan keberanian untuk bertindak. Untuk mencapai hal ini, gereja perlu bekerja sama dengan orang tua dan Guru Sekolah Minggu untuk mendidik generasi ini dalam Injil dengan terlebih dahulu menanamkan misi Amanat Agung.