Tindakan “Hospitalitas dan Inhospitalitas” dalam Surat 3 Yohanes untuk Merespons Pengajar-Pengajar Sesat
Abstract
Ajaran sesat merupakan masalah serius yang sudah dihadapi oleh gereja sejak dahulu. Dalam perkembangan sejarah, ajaran sesat kerap kali masuk ke dalam komunitas orang Kristen untuk memanipulasi dan mengajak setiap orang percaya untuk percaya meninggalkan ajaran yang benar. Fenomena ajaran sesat yang makin berkembang dan memecah belah komunitas orang percaya juga dialami oleh komunitas surat 3 Yohanes. Rasul Yohanes memberitahukan bahwa antikristus telah datang dan mereka merupakan orang-orang yang semula berada di dalam komunitas, kemudian tidak lagi percaya bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Oleh sebab itu, di dalam surat 3 Yohanes ditemukan respons pemimpin-pemimpin gereja yang sangat kontras dalam menghadapi isu ini.
Respons pemimpin-pemimpin gereja dalam surat 3 Yohanes, tampak dalam tindakan hospitalitas dan inhospitalitas. Skripsi ini memaknai dua tindakan berseberangan ini sebagai respons atas ajaran sesat. Untuk itu, penulis melakukan rekonstruksi terhadap tindakan hospitalitas dan inhospitalitas dalam surat 3 Yohanes menggunakan kacamata sosial. Dalam usaha rekonstruksi ini, penulis akan membaca kembali surat 3 Yohanes, khususnya tindakan hospitalitas dan inhospitalitas dengan konsep patron-klien Romawi, konteks sosial-historis surat 3 Yohanes, dan latar belakang penulis surat.
Setelah usaha rekonstruksi dilakukan, penulis akan memaparkan bahwa tindakan hospitalitas dan inhospitalitas dalam surat 3 Yohanes tidak hanya dapat dimaknai sebagai tindakan merespons ajaran sesat, melainkan sebuah tindakan yang muncul akibat relasi patron-klien Romawi yang telah ditransformasi menjadi relasi patron-klien Kristen dan sesuai dengan ajaran Rasul Yohanes, yaitu kasih dan kebenaran. Sesuai dengan ajaran Rasul Yohanes, tindakan hospitalitas dan inhospitalitas merupakan tindakan yang beralaskan kasih dan kebenaran. Kemudian, tindakan hospitalitas dan inhospitalitas juga berkaitan dengan isu kehormatan dan aib, baik secara pribadi maupun kolektif.