• Login
    View Item 
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Theses
    • M.Th.
    • View Item
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Theses
    • M.Th.
    • View Item

    Peran Gereja dan Orang Tua Kristen dalam Menerima dan Melayani Kaum Disabilitas Intelektual Berdasarkan Keteladanan Yesus Kristus dalam Filipi 2:5-11

    Thumbnail
    View/Open
    Cover (212.6Kb)
    Abstrak (214.0Kb)
    Ucapan Terimakasih (216.6Kb)
    Daftar Isi (218.8Kb)
    Bab 1 (465.7Kb)
    Bab 2 (519.7Kb)
    Bab 3 (523.8Kb)
    Bab 4 (535.7Kb)
    Bab 5 (336.5Kb)
    Daftar Kepustakaan (448.6Kb)
    Date
    2020-05
    Author
    Felincya, Sally
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Disabilitas intelektual ditandai oleh keterbatasan fungsi kognitif/intelek dan adaptasi. Kaum disabilitas intelektual ini merupakan kaum yang tersingkirkan dan terabaikan dalam masyarakat luas. Permasalahan terbesar ialah penolakan, baik oleh orang tua, gereja, maupun masyarakat. Ironinya, keluarga Kristen dan gereja yang adalah komunitas iman juga tidak menerima keberadaan kaum ini. Bertitik tolak dari keadaan ini, penelitian ini bertujuan mendorong orang tua Kristen dan gereja untuk menerima dan melayani kaum disabilitas intelektual. Penulis berpendapat bahwa teks Filipi 2:5-11 dapat menjadi landasan bagi orang tua Kristen dan gereja untuk menerima dan melayani kaum ini. Penulis menggunakan metode studi kepustakaan untuk menggali prinsip-prinsip yang terdapat dalam Filipi 2:5-11. Keteladanan Yesus Kristus dalam Filipi 2:5-11 menjadi dasar untuk menerima dan melayani kaum disabilitas intelektual. Penulis juga meninjau problematika yang dihadapi oleh kaum disabilitas intelektual dalam model medis dan sosial. Dari kedua model ini, penulis melihat bahwa kaum disabilitas intelektual kategori mild dan moderate memungkinkan untuk menerima pengetahuan dan dapat adaptasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka teks Filipi 2:5-11 dapat menjadi dasar bagi gereja dan orang tua Kristen dalam menerima dan melayani kaum disabilitas intelektual dengan cara mengikuti sikap yang telah ditunjukkan oleh Yesus Kristus, yaitu sikap yang tidak mementingkan diri-Nya sendiri (selflessness), dan sikap yang memberi diri untuk melayani (self-giving). Kedua sikap ini akan mendorong orang tua Kristen dan gereja untuk dapat menerima dan membangun pelayanan kepada kaum disabilitas intelektual.
    URI
    http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1067
    Collections
    • M.Th.

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT